Jumat, 13 September 2013

Cara jitu budidaya ikan sidat di kolam

Cara membudidayakan ikan sidat

BISNIS MENGGIURKAN DARI BUDIDAYA IKAN SIDAT - Ikan sidat atau unagi banyak dikonsumsi sebagai makanan mewah di Jepang, Hongkong, dan Korea karena kandungan tinggi protein dan omega-3 yang berkhasiat untuk kesehatan tubuh. Namun, benih ikan sidat yang banyak di perairan Indonesia belum banyak dimanfaatkan di negeri sendiri.


Di Indonesia, paling sedikit ada enam jenis ikan sidat (Anguilla sp), yaitu Anguilla marmorata, Anguilla celebensis, Anguilla ancentralis, Anguilla borneensis, Anguilla bicolor bicolor, dan Anguilla bicolor pacifica.

Di dalam negeri ikan sidat memang belum menempati posisi yang bagus, karena harganya sangat mahal tapi di negara Jepang, Macau, Taiwan, China dan Hongkong, Ikan Sidat merupakan ikan yang banyak digemari. Selain digemari karena kandungan gizi yang tinggi harga ikan sidat sangatlah fantastis, masakan Ikan sidat di restoran Jepang bisa mencapai 400 ribu satu porsi, sehingga peluang bisnis ikan sidat sangat bagus untuk ditekuni.

Menurut data BPPT setiap tahunnya Jepang membutuhkan 150 ribu ton dari 250 ribu ton kebutuhan Ikan sidat dunia, padahal produksi negara sakura itu hanya 21 ribu ton per tahun. Data ini menunjukkan peluang usaha eksport ikan sidat yang masih terbuka lebar.

BERIKUT CARA BUDIDAYA/PEMBESARAN  IKAN SIDAT Di KOLAM
Secara Umum, pembudidayaan ikan sidat ada 3 tahapan, yaitu :
1. Tahap Pendederan I,
2. Tahap Pendederan II
3. Tahap Pembesaran.
Adanya tahap budidaya ini dimaksudkan untuk mempercepat laju pertumbuhan ikan sidat. Sampai saat ini belum ada rekayasa teknologi pembenihan ikan sidat. Sehingga stok benih ikan sidat  masih harus mengandalkan hasil tangkapan dari alam.  Benih Ikan sidat ini warnanya masih transparan sehingga disebut glass eel.  Benuknya sudah panjang mirip ikan sidat tapi dalam ukuran mini.

Tahap Pendederan I. 
Tahap pendederan merupakan tahap pengenalan dan sekaligus adaptasi awal benih ikan sidat dari alam supaya dapat dipelihara dalam ekosistem buatan dan pakan yang homogen atau pakan buatan. Pemeliharan pada tahap ini bertujuan untuk memelihara glass ell sampai menjadi benih ikan sidat berukuran elver. 
Setelah tahap pendederan I dilakukan maka elver sudah bisa masuk ke tahap pendederan selanjunya yaitu tahap pendederan II.
Glass ell yang dipelihara umumny dari jenis A. bicolor dan A. marmorata. Glass ell untuk jenis A. bicolor berasal dari pantai selatan Jawa sedangkan A. marmorata berasal dari Poso Sulawesi Tengah dan Tatelu. Berat glass ell yang ditebar berukuran 0,17 gr/ekor dengan kepadatan untuk setiap tempat pemeliharaan 6 ekor / liter air. 

Penebaran glass ell dilakukan sesegera mungkin setelah glass ell diterima di tempat pemeliharaan. Dirsarankan untuk melakukan transportasi pada malam hari untuk mengurangi stress oleh tingginya suhu lingkungan selama transportasi apabila dilakukan pada siang hari. Sebelum ditebar ke dalam tempat pemeliharaan glass ell harus diaklimatisasi terlebih dahulu.. Perlakuan tersebut bisa dilakukan dengan cara menempatkan plastik packing sehingga mengapung di atas air media pemeliharaan. 

Tahap Pendederan II 
merupakan tahap persiapan untuk menghasilkan sidat ukuran fingerling (10 gr/ekor) dan selanjutnya siap di pelihara pada tahapan pembesaran.

Tahap Pembesaran
Tahapan terakhir dari kegiatan budidaya ini adalah pembesaran. Tahapan pembesaran bertujuan untuk memperoleh ikan sidat ukuran konsumsi (> 200 gr/ekor).

Tempat pemeliharaan yang digunakan adalah bak beton dengan dimensi 2 x 5 x 1,8 m3 dengan air media yang digunakan hanya 5 m3. Bak pemeliharaan dilengkapi dengan sistem aerasi sedang, sistem air mengalir. Air media pemeliharaan berasal dari tandon air sumur artesis yang dialirkan memalui paralon ke dalam bak pemeliharaan. Volume pergantiian air sebanyak 300 % per hari. Pada bagian atas bak ditutupi oleh terpal untuk menjaga suhu air pada kisaran 29 - 31 derajat Celcius .


Waktu yang diperlukan di dalam budidaya ikan sidat tergantung ukuran benih yang ditabur. Untuk benih ukuran 200 gram untuk menghasilkan panen ukuran > 500 gram memerlukan waktu maksimal lima bulan.

Tingkat produktivitasnya juga cukup bagus. Untuk satu ton benih, diperkirakan bisa menghasilkan 5 ton ikan sidat. Sekarang, semakin banyak investor yang berkeinginan membudidayakan ikan sidat, sebab, budidaya ikan sidat dipastikan menguntungkan.

Sekian artikel tentang cara budidaya ikan sidat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian semua.

Selamat Hari Batik Nasional 2 oktober 2013

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Hal ini berdasar...